Triyatni: Proyek apa?
P: Manajemen Konstruksi 7 bulan.
T: Proyek raksasa?
P: Pekerjaan kecil. Pekerjaan fisik cuma 800.
T: MK untuk pekerjaan ratusan juta?
Siapa perencananya?
P: Itu dia! Kami tidak yakin perencana bekerja benar. Setiap tahun kami dikecewakan. Oleh sebab itu kami betani menggunakan sistem MK. Maksudnya agar ibu terlibat sejak awal perencanaan.
T: Mengapa menunjuk saya?
P: Begini ibu. Tahun lalu kami menggunakan usulan kegiatan yang ibu buat sebelumnya untuk kami. Perencananya tinggal mengikuti saja. Kan sudah dibuat hingga detail baik fisik maupun biaya. Semuanya beres, tak ada masalah. Bos juga senang karena kerabatnya yang jadinperencana tidak kerja keras.
T: Berapa biaya perencanaannya proyek itu?
P: 250 juta untuk waktu 2 bulan.
T: Jadi semua berjalan lancar?
P: Sangat lancar. Itulah sebabnya kami ingin proyek ini juga lancar seperti proyek yang lalu.
T: Tugas saya?
P: Ibu akan membuat usulan-usulan dan detail pekerjaan sejak aktivitas awal perencana dimulai.
T: Kalau perencana menerima. Kalau tidak?
P: Kami sudah sepakat. Perencana hanya menggambar ide-ide dan konsep-konsep yang dibuat ibu.
T: Jadi perencana tidak perlu berpikir?
P: Ya. Kami kuatir apa yang dipikirkan hanya menyulitkan di lapangan seperti yang selama ini terjadi.
T: Mengapa dia ditunjuk?
P: Dia rekanan lama disini. Keluarga bos!
T: Berapa uang yang dia dapat?
P: Kali ini tidak besar. Sekitar 100an.
T: 100an untuk satu bulan, menggambar ide dan konsep saya.
P: Betul!
T: Yang saya dapat?
P: Maaf bu, kalau MKnya 50 juta.
T: 50 juta untuk 7 bulan?
P: Betul!
T: Kamu kenal pisau ini?
P: Cutter?
T: Ya ini cutter baru. Biasa digunakan untuk memotong kertas.
P: Sangat tajam ya, bu?
T: Mungkin sangat tajam. Kalau ini melengket di leher, bagaimana rasanya?